BAB
XI
MANAJEMEN
RESIKO KEUANGAN
Manajemen
risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk : Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak
lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi
risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang
dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu.
Tujuan
Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko
pasar. Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara
jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan menciptakan produk
keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mengalihkan risiko
perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko
pasar terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko lainnya :
1. Risiko
likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya
seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi kecil.
·
2. Diskontinuitas
pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga
secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada tahun 2000 merupakan suatu contoh
kasus.
3. Risiko
kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh , pihak lawan yang
menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar Kanada mungkin gagal untuk
menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
·
4. Risiko
regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh bursa
efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan shrot sales sebagai alat lindung
nilai terhadap penurunan harga ekuitas. 5. Risiko
pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh, perlakuan kerugian
valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba biasa lebih disukai.
·
6. Risiko
akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai. Contohnya
adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen pembelian
diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan sebagai pengurang biaya
pembelian.
A.
MENGAPA
MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat
menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus
kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan
beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil
dapat meminimalkan kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi
arus kas. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang
ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada
pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi
risiko yang dihadapi oleh konsumen.
B.
PERANAN
AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas
program lindung nilai.
1.
Identifikasi
Risiko Pasar
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market
yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali
dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai
suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan
risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja
operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar
mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas
dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan
hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama
perusahaan.
Jika
seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang negara
sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata uang negara
anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk menjual
dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai risiko
kompetitif mata uang yang dihadapi.
2.
Menguantifikasi
Penyeimbangan
Peran
lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi
proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi
respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan
dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang
dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.
3.
Manajemen
Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko kurs valuta asing (valas)
Adalah
salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan
multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
i.
Antisipasi pergerakan kurs,
ii.
Pengukuran risiko kurs valuta asing yang
dihadapi perusahaan,
iii.
Perancangan strategi perlindungan yang
memadai, dan
iv.
Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
a.
Peramalan
atas Perubahan Kurs
Informasi
yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata
uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
i.
Perbedaan Inflasi (inflation
differential).
ii.
Kebijakan moneter (monetery policy)
iii.
Neraca Perdagangan (balance of trade)
iv.
Neraca pembayaran (balance of payment)
v. Cadangan moneter dan kapasitas utang
luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
vi.
Anggaran nasional (national budget)
vii.
Kurs forward (forward exchange
quotations)
viii.
Kurs tidak resmi (unofficial rates)
ix.
Perilaku mata uang terkait (behavior of
related currencies)
x.
Perbedaan suku bunga (interest rate
differentials)
xi.
Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign
equity option prices)
Faktor politik sangat mempengaruhi nilai
mata uang di banyak negara. Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau
revaluasi sering kali menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer)
dan bukan penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu,
kontrol impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang .
Kurs pasar kini (yaitu kurs forward)
menunjukkan adanya konsensus dari seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing
di masa mendatang. Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs
di masa mendatang. Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini atas
kurs di kalngan pelaku pasar.
b.
Manajemen
Potensi Risiko
Menyusun
struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs
memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi.
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi
Risiko Translasi
Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan AS yang
mengoperasikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di ekuador (dengan mata
uang fungsional dolar AS) mengalami perubahan nilai dolar atas aktiva moneter
bersih di ekuador jika nilai tukar AS mengalami perubahan relatif terhadap
dolar. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko
kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata
uang induk perusahaan berubah.
Kelebihan
antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam
mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini ) menyebabkan
timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Potensi ini disebut potensi risiko
positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan
menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan
keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban
terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi
aktiva terpapar. Devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan
translasi. Revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Laporan
multi mata uang juga memungkinkan induk perusahaan untuk menggabungkan laporan
potensi risiko yang serupa dari seluruh anak perusahaan luar negerinya dan
melakukan analisis secara terus menerus potensi risiko translasi di seluruh
dunia berdasarkan mata uang nasional. Analisis ini sangat membantu khususnya
jika manager lokal bertanggungjawab terhadap perlindungan atas potensi risiko
tranlasi.
Potensi
Risiko Transaksi
Potensi
risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan
kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol
terpusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih
dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri
harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat
perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan
berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung
nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Potensi
risiko Akuntansi versus Ekonomi Ini merupakan pengaruh perubahan nilai mata
uang terhadap kinerja operasi dan arus kas masa depan perusahaan. Misalnya,
jumlah aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $ 25.000 dan jumlah kewajiban
terpapar sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah potensi risiko bersih yaitu sebesar
$ 17.500. Berdasarkan laporan ini seorang manajer keuangan dapat memutuskan
untuk melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan menjual sebanyak 17,5 juta
dolar Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan
potensio risiko tradisional mempertimbangkan pengaruh perubahan kurs terhadap
saldo akun per tanggal laproan keuangan. Laporan aurs kas multi mata uang
menekankan potensi risiko yang dihasilkan oleh perubahan kurs selama periode
anggaran yang berlaku.
Istilah
potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi
kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan
relatif terhadap harga kompetitor luar negeri. Potensi risiko ekonomi atau
operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan potensi risiko
translasi atau transaksi. Dengan demikian pengelolaan atas potensi risiko
semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat strategis
dan bukan taktis.
Perusahaan
dapat memilih untuk lindung nilai struktural yang mencakup pemilihan atau
relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko operasi usaha secara
keseluruhan. Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat mengambil pendekatan
portofolio untuk pengurangan risiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat
mengurangi potensi risiko yang dihadapi.
Pengukuran
potensi risiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman struktur pasar di mana
perusahaan dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha, serta pengaruh kurs riil
(sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar untuk diukur. Karena
potensi risiko operasi cenderung berada dalam periode waktu yang lama, ketidak
pastian dalam hal dapat diukur atau tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen
secara terbuka, maka akuntan harus menyediakan informasi yang mencakup berbagai
fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi
Perlindungan sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat diidentifikasikan,
langkah berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan
atau menghilangkan potensi risiko tersebut. Strategi ini mencakup :
·
1)
Lindung Nilai Neraca
i.
Dapat mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter
aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi
risiko perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi
di negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi : Mempertahankan saldo kas
dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung
operasi yang berjalan.
ii.
Mengembalikan laba yang di atas jumlah
yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan.
iii.
Mempercepat (memastikan-leading)
penerimaan dan piutang dagang yang beredar dalam mata uang lokal.
iv. Menunda (memperlambat-lagging)
pembayaran utang dalam mata uang lokal.
v.
Mempercepat pembayaran utang dalam mata
uang asing.
vi.
Menginvestasikan kelebihan utang tunai
ke dalam persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu
terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
vii.
Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri
dengan mata uang yang kuat.
2)
Lindung Nilai Operasional
Bentuk
perlindungan risiko ini berfokus pada variabel variabel yang mempengaruhi
pendapat dan beban dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat
memungkinkan margin keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata
uang.
3)
Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai
ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen
manufaktur.
4)
Lindung Nilai Kontraktual
Berbagai
instrumen lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan
fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi
risiko valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan
instrumen keuangan ini adalah derivatif , dan bukan merupakan instrumen dasar.
Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali (piutang),
obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk
aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Instrumen derivatif merupakan
perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban khusus dan memperoleh
nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di antaranya
didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.
Akuntansi
untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk
memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa
pajak).
Para
analis biasanya memusatkan perhatian pada operasi ketika mengevaluasi seberapa
baik manajemen telah menjalankan usaha intinya. Laba bersih mencakup pengaruh
kejadian luar biasa atau peristiwa jarang terjadi yang cukup membingungkan.
Perlakuan
akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara internasional
adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau
kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Beberapa kriteria
lindung nilai yang memadai, mencakup hal-hal berikut:
1) Pos-pos
yang sedang dilindungi nilai menimbulkan risiko pasar yang harus dihadapi
perusahaan,
2) Perusahaan
mendeskripsikan strategi lindung nilai,
3) Perushaan
menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai, dan
4) Perusahaan
mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan
efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas Kontrak forward
valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang
tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di
masa mendatang. Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada
tanggal kontrak forward menimbulkan asanya premium (apabila kurs
forward>kurs spot) atau diskon (kurs forward.
Keuntungan atas kontrak forward secara
efektiff telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan
laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung
nilai risiko valas.
Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam
bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil
dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan
perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti
(antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak
forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso
pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian dari laba komprehensif.
Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini di dalam periode saat
penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
C.
LINDUNG
NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR NEGERI
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri yang
memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk
perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami
penurunan relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga
terjadi jika anak perusahaanluar negeri memiliki posisi kewajiban bersih
terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata uang induk
perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan
membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi
yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.
D.
BERSPEKULASI
DALAM MATA UANG ASING
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan
menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang
dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward
merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah
jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui sebelum
penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia
untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan
dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan tidak
diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian
yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut
diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa utama. Penilaian
opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek
utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui
perntara. (over-the –counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus
penentuan harga secara matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model
Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
E.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39
sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan
dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindunga nilai.
2. Deskripsi
pos-pos yang dilindung nilai.
3. Identifikasi
risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai.
4. Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai.
5. Jumlah
yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
·
Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat
afektif untuk meminimalkan risiko pasar.
6. Penilai
berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivative
Digunakan selama periode berjalan Kendali Keuangan
Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas
program lindung nilai. Umpan balik dari system evaluasi yang berjalan akan
membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko.
Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai
kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem evaluasi
kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi
tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan
luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran
kinerja seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem
evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa
bagian trasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta
asing tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para
manajer anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun
demikian, ketika membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem
evaluasi harus memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan
perlindungan risiko perusahaan.
F.
ACUAN
YANG TEPAT
Standar yang tepat yang digunakan untuk menilai
kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian
kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing, pertanyaan-pertanyaan berikut ini
harus dipertimbangkan ketika hendak memilih sebuah acuan yaitu :
1. Apakah
acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti?
2. Apakah
acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?
3. Apakah
acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan
alternatif lainnya?
Jika program manajemen risiko valas tersentralisasi,
maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program
perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang dapat diimplementasikan
oleh manajemen setempat. Perusahaan yang menolak risiko valuta asing secara otomatis
mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi risiko luar negeri yang
mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman dalam mata uang
lokal.Kinerja suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap mata uang),
atau kinerja seorang manajer risiko, akan dinilai dengan membandingkan imbalan
ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang secara aktif dilindung nilai dengan
imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh seandainya suatu perlakuan acuan
telah digunakan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat
merekonsiliasikan sistem pelaporan internal. Hal ini umumnya merupakan wilayah
kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang
efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta
sistempengawasan dan pelaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh
utama di mana keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.
BAB XII
PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN
PERPAJAKAN INTERNASIONAL
Konsep Awal
Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi
perusahaan asing dan laba yang dihasilkan di Luar Negeri sebenarnya berasal
dari beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :
1. Netralis
pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber
daya.
2. Equitas
pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya
membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana
menginterprestasikan konsep ini
Keanekaragaman Sistem Pajak
Nasional
Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak
memerluka pemahaman atas sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu
negara ke negara lain. Macam-Macam Pajak Lima macam pajak yaitu :
1. Pajak
penghasilan perusahaan.
2. Pajak
pungutan.
3. Pajak
pertambahan nilai.
4. Pajak
perbatasan.
5. Pajak
transfer
Beban Pajak
Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif
pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak
perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan
tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan
perbandingan antar negara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak
yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara
internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak
efektif.
Sistem Administrasi Pajak
Untuk
penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :
1. Sistem
klasik.
2. Sistem
terintegrasi
Insentif Pajak Luar Negeri
Banyak Negara menawarkan insentif pajak untuk
menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak
yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau
pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
Kompetensi Pajak Yang Membahayakan
Tren diseluruh dunia yang mengarah pada penurunan
tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak.
Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat
membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampak berbahaya, jika
mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan
pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.
Pemajakan Terhadap Sumber Laba Dari
Luar Negeri dan Pemajakan Ganda
Kebanyakan Negara menerapkan prinsip seluruh dunia
dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga negara
di dalamnya, tanpa melihat wilayah negara. Gagasan yang mendasarinya adalah
bahwa anak perusahaan asing sebuah perusahaan lokal hanyalah suatu perusahaan
lokal yang kebetulan beroperasi di luar negeri.
Kredit Pajak Luar Negeri
Kredit pajak Luar Negeri dapat dihitung sebagai
kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau
anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya, seperti deviden,
bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit
pajak juga dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang
dibayarkan tidak terlampau jelas.
Pembatasan Kredit Pajak
Pembatasan kredit pajak luar negeri tersendiri
berlaku untuk pajak AS atas sumber pajak penghasilan luar negeri untuk
masing-masing jenis penghasilan berikut ini :
1. Pendapatan
pasif.
2. Pendapatan
jasa keuangan.
3. Pendapatan
pajak pungutan yang tinggi.
4. Pendapatan
transportasi.
5. Deviden
untuk masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan sebesar 10%
hingga 50%.
Perjanjian Pajak
Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas
deviden, bunga, dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada
pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal
balik atas pajak pungutan deviden dan sering kali mengecualikan royalti dan
bunga dari pajak pungutan.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang
secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu
pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya
mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau
kerugian adalah Amerika Serikat.
Dimensi Perencanaan Pajak
Pengamatan
atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar yaitu :
1. Pertimbangan
pajak seharusnya tidak pernah mengendalikanstrategi usaha.
2. Perubahan
hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka
panjang
Pertimbangan Organisasi
Jika operasi luar negeri pada awalnya diramalkan
akan mendatangkan kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila
diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan
di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka
penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.
Perusahaan Luar Negeri Yang
Dikendalikan Dan Laba Subbagian F
Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan
perusahaan luar negeri yang dikendalikan dan provisi laba Sub bagian F. Laba Su
bbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak
berhubungan istimewa.
Induk Perusahaan Di Luar Negeri
Induk
perusahaan ini yang menyangkut pajak antara lain :
1. Mempertahankan
manfaat tingkat pajak pungutan atas deviden, bunga, royalti, dan pembayaran
serupa lainnya.
2. Menunda
pajak AS atas laba luar negeri hingga laba tersebut direpatriasikan ke induk
perusahaan AS (yaitu dengan menanamkan kembali laba tersebut di luar negeri).
3. Menunda
pajak AS atas keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan operasi luar
negeri
Perusahaan Penjualan
Luar Negeri
Amerika Serikat menciptakan perusahaan
penjualan luar negeri FSC untuk mendorong ekspor dan memperbaiki posisi neraca
pembayaran AS yang makin memburuk. Berdasarkan provisi FSC sebagian laba dari
ekspor AS yang dilakukan oleh FASC dikecualikan oleh pajak penghasilan AS.
Keputusan Pendanaan
Sebagaimana yang ditunjukan oleh diagram
berikut perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk
mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk
perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah
tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan. Penggabungan Kredit Pajak
Laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit yang
dihasilkan dari Negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang
diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah. Kelebihan kredit pajak dapat
diperluas untuk pajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang
dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu
jaringan perusahaan multinasional.
Alokasi Akuntansi Biaya
Alokasi biaya internal diantara kelompok
perusahaan merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak
tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban
overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak
tinggi.
Lokasi Dan Penentuan
Harga Transfer
Lokasi sistem produksi dan distribusi
juga menawarkan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara
keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi
atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan
tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas
komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di
negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.
Penentuan Harga
Transfer Internasional : VARIABEL YANG RUMIT
Penentuan harga transfer merupakan
sesuatu yang baru timbul belakangan ini. Penentuan harga transfer di Amerika
Serikat berkembang bersamaan dengan pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi
banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan
berekspansi secara internasional masalah penentuan harga transfer juga
berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-faktor diantaranya :
1. Faktor
Pajak.
2. Faktor
Tarif.
3. Faktor
Daya Saing.
4. Faktor
Evaluasi Kerja
Metodologi
Penentuan Harga Transfer
Dalam suatu dunia dengan pasar yang
sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan
harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat
didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan
atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi
penentuan harga.
Harga
VS Biaya
Sistem harga transfer berbasis biaya
dapat menanggulangi kekurangan ini. Lagi pula sistem ini sederhana untuk digunakan,
didasarkan pada data yang langsung tersedia, mudah untuk dijelaskan kepada
otoritas pajak, merupakan hal yang rutin dilakukan sehingga dapat menghindarkan
terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbiter
digunakan.
Sistem berbasis biaya terlalu
mengandalkan biaya historis yang mengabaikan hubungan permintaan dan penawaran
secara kompetitif dan tidak mengalokasikan biaya pada produk atau jasa dengan
cara yang memuaskan. Masalah penentuan biaya sangat terasa dalam tingkat internasional
karena konsep akuntansi biaya ini berada dari satu negara ke Negara lain.
Prinsip Wajar
OECD mengidentifikasikan beberapa meode
yang lebih luas untuk memastikan harga wajar ini. Metode itu adalah :
1. Metode
harga tidak terkontrol yang setara.
2. Metode
transaksi tidak terkontrol yang setara.
3. Metode
harga jual kembali.
4. Metode
biaya plus.
5. Metode
laba sebanding.
6. Metode
pemisahan laba
Masa
depan
Setiap negara akan mengenakan pajak atas
sebagian laba berdasarkan tarif yang dipandang sesuai. Jelasnya perpajakan
dimasa depan menghadapi banyak perubahan dan tantangan.
Variable mata uang asing memiliki
pengaruh yang sama dengan variable perpajakan, karena sama-sama memperngaruhi
keputusan perusahaan untuk melakukan investasi. Oleh karena itu, perusahaan
berusahan untuk meminimalkan beban pajak internasioanal. Kebanyakan perusahaan
terbebani dengan masalah aturan perpajakan (disamping COGS, Labour, dan Raw
Material). Karena aturan perpajakan masing-masing negara berbeda-beda,
perusahaan perlu memiliki sistem perencanaan pajak multinasional dan sistem
simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu yang esensial bagi manajemen.
Perusahan harus memahami perbedaan utama
sistem perpajakan nasional, upaya nasional membahas masalah pajak berganda, dan
peluang arbitrase antara wilayah yurisdiksi nasional bagi perusahaan
multinasional. Penetapan harga transfer berperan untuk meminimalkan pajak
perusahaan nasional, tetapi juga harus mempertimbangkan konteks perencanaan dan
kontrol strategis.
Macam-macam
pajak :
1. Pajak
Langsung, seperti Pajak Pungutan dan PPN.
2. Pajak
Tidak Langsung, seperti Pajak Perbatasan.
3. PPh
Badan , seperti Pajak Transfer
Sistem
Administrasi Pajak :
1. Sistem
Klasik Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada
tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.
2. Sistem
Terintegrasi Pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa
sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan
perusahaan.
Insentif Pajak Luar Negeri:
1. Tax
holiday Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk
biaya aktiva tetap dan proses industri baru atau pengampunan untuk membayar
pajak selama beberapa periode waktu.
2. Tax
havens Negar yang memiliki keistimewaan pajak khusus juga dapat dianggap
sebagai surga pajak dalam waktu terbatas Kompetisi Pajak yang Membahayakan
Harmonisasi Internasional.
Negara-negara surga pajak :
1. Bahama,
Berm,uda, cayman Island (tidak ada pajak sama sekali).
2. Barbados
(Insentif pajak yang sangat rendah).
3. Gibraltar, Hongkong dan Panama (Mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan secara
local, namum mengecualikan laba dari sumber-sumber luar negeri).
Secara sekilas Negara-negara surga pajak
ini sangat menggiurkan, namun kompetisi pajak seperti ini sangat
membahayakan, pemerintah Negara surge pajak itu mungkin merasa
lebih efisien untuk pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut namun, akan berbahaya
jika mengalihkan pendapatan pajak dari pemetrintah yang sebenarnya untuk
menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh pengusaha, serta hal ini akan mengurangi
pendapatan pajak Negara lain. Misalkan perusahaan A membuka perusahaan di
Negara Bermuda setelah memiliki cabang di Negara Perancis, bias saja perusahaan
itu menyalurkan transaksinya melalui Negara Bermuda untuk menghindari pajak Negara
lain. Maka dari itu, Euro diciptakan untuk memacu pasar tunggal dan harmonisasi
pajak internasional.
Perusahaan bisa saja menggeser laba dari
perusahaan cabang di Negara tinggi pajak ke perusahaan cabang di Negara rendah
pajak, atau mengalokasikan BOPnya kepada perusahaan cabang di Negara tinggi
pajak, hal ini juga dapat mengurangi beban pajak.
PENENTUAN
HARGA TRANSFER
Perusahaan juga bisa mengakali pajak
dengan menentukan harga transfer yang tinggi untuk mengalihkan komponen yang
dikirim ke cabang perusahaan di Negara pajak rendah dan sebaliknya. Harga
transfer ini akan menjadi pendapatan untuk unit yang menerimanya.
Kucing-kucingan antara pengusaha dengan
tarif pajak ini membuat pemerintah AS mengeluarkan bagian 482 undang-undang
Pajak Penghasilan yang memberikan wewenang kepada Menteri Keuangan untuk
mencegah penggeseran laba antar pembayar pajak terkait perbedaan tarif pajak
nasional. Pasal 482 menentukan bahwa harga transfer antar perusahaan ditentukan
oleh harga transaksi wajar. Haga transaksi wajar merupakan harga yang akan
diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barang yang
sama dan dalam keadaan yang sama.
PRAKTIK HARGA TRANSFER
Tiga tujuan penting dari penerapan harga
transfer yang dijawab oleh para eksekutif keuangan di AS :
1. Mengelola
beban pajak,
2. Mempertahankan
posisi daya saing perusahaan,
3. Mempromosikan
evaluasi kinerja setara dan memberikan motivasi kepada karyawan.
Beberapa berpandangan bahwa penentuan
harga transfer hanya sekedar kepatuhan pajak. Melihat sulitnya penentuan tarif
pajak, banyaknya celah untuk menghindar dari pajak serta kemajuan teknologi
informasi membuat pemerintah semakin sulit untuk menentukan pajak. Beberapa
pihak mendukung unitary tax (pajak tunggal).
Sumber :
Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek.
2010. International Accounting. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat