Rabu, 17 Desember 2014

PUBLIC SPEAKING


PUBLIC RELATIONS AND NEWS ANCHOR


A.      Public Relations
1.     Pengertian Public Relations
·           Pengertian Umum
Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya.
·           Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).

2.        Tujuan Public Relations
Tujuan dari public relations adalah mewujudkan hubungan yang harmonis atau menciptakan opini public yang favorable baik internal maupun eksternal.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a.         Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b.         Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c.         Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d.        Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e.         Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f.          Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g.         Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h.         Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i.           Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j.           Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

3.        Fungsi Public Relation
Fungsi public relation menurut Maria (2002, p.31)yaitu:
·         Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
·         Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
·         Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
·         Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

4.        Peran Public Relations
Peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi / perusahaan. Public Relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan.
Adapun peran Public Relations menurut Dozier & Broom (20 : 2000) antara lain :
a.         Penasehat Ahli ( Expert Prescriber )
Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ).
b.         Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator )
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya
c.         Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process Fasilitator )
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat ( adviser ) hingga mengambil rindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
d.        Teknisi Komunikasi ( Communication Technician )
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.

5.        Metode Kerja/Proses Tahapan Kerja Pubic Relations
Proses Public Relations
v  Penelitian (Research)
§   Tahapan pertama (fact finding) dalam memastikan informasi dan data mengenai organisasi, persoalan (problem) atau situasi, khalayak, serta sikap dan opini public.
§   Segala keterangan harus diambil atau diperoleh selengkap mungkin. Berupa data faktual.
§   Penelitian bisa dilakukan secara kualitatif & kuantitatif.
v  Perencanaan (Planning)
§  Dari Tahap Penelitian meningkat ke tahap perencanaan. Pada tahap ini PRO melakukan Penyusunan masalah (problem).
§  Selanjutnya dilakukan pemikiran sebuah konsep pemecahan masalah tersebut.
§  Kemudian dibuat sebuah perencanaan matang dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
§  Perencanaan termasuk waktu, kiat/cara yang dilakukan, bagaimana melakukannya, serta siapa pelakunya, termasuk anggaran dan target yang dibutuhkan.
v  Penggiatan (action)
§  Tahapan kegiatan action dalam konteks tahapan proses PR adalah merupakan kegiatan komunikasi. Komunikasi antar persona, komunkasi kelompok dan komunikasi mass media.
v  Evaluasi (Evaluation)
§  Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahapan penelitian, perencanaan dan action tersebut.
§  Tujuan tahapan evaluasi adalah untuk mengetahui apakah kegitan PR tersebut benar-benar dilaksanakan menurut rencana bedasarkan penelitian atau tidak.
§  Evaluasi merupakan tahapan penilaian

B.       News Anchor
1.        Pengertian News Anchor
News anchor adalah jurnalis televisi atau radio yang membawakan materi berita, dan sering terlibat memberikan improvisasi komentar dalam siaran langsung.. Dalam dunia modern, teknologi memungkinkan para jurnalis melakukan siaran langsung dari lokasi kejadian, sehingga mengurangi peran utama sang pembaca berita. News anchor juga mewawancara narasumber di studio atau memandu program diskusi.

2.        Unsur-unsur Dalam Pembuatan Berita
Banyak news anchor terlibat dalam penulisan dan/atau penyuntingan berita bagi program mereka sendiri. Berikut adalah unsur dalam pembuatan berita yang baik dan benar, yaitu :
a.         Unsur aktual
Mengandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang  terjadi. Pengertian terbaru, bisa merupakan fakta terbaru yang ditemukan dari suatu peristiwa lama, atau peristiwa yang baru saja terjadi.
b.         Unsur Faktual
Dalam unsur faktual, kejadian benar-benar merupakan suatu kenyataan, bukan suatu rekayasa, khayalan atau karangan. Fakta dalam sebuah berita muncul dan diperoleh dari sebuah kejadian nyata, pendapat ataupun pernyataan.
c.         Unsur Penting
Ada dua hal dalam berita dinilai penting. Pertama tokoh yang terlibat dalam pemberitaan adalah tokoh penting atau memiliki kapasitas yang telah diakui oleh masyarakat. Kedua, materi berita menyangkut kepentingan orang banyak dan mempengaruhi kondisi masyarakat.
d.        Unsur Menarik
Menimbulkan rasa ingin tahu, dan ketertarikan dari masyarakat untuk menyimak isi berita tersebut. Peristiwa yang menarik dan diminati oleh masyarakat biasanya bersifat menghibur, aneh, memiliki unsur kedekatan, mengandung nilai kemanusiaan, mengandung unsur seks, kriminalitas dan konflik.

3.        Teknik Atau Cara Membacakan berita
            Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca beruta adalah sebagai berukut
a.         Lafal
Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi bahasa Indonesia meliputi Vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan.
b.         Tekanan/Nada
Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi untuk member tekanan khusus pada kata-kata tertentu
c.         Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat
d.        Jeda
            Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam 3 jenis yaitu :
·         Jeda panjang ( . ) titik
·         Jeda sedang   ( , ) koma
·         Jeda pendek  ( _ ) spasi
e.         Volume
            Volume suara adalah takaran perlahan atau kerasnya suara yang dikeluarkan
f.          Tempo
            Tempo adalah lambat atau cepatnya pembacaan sebuah berita. 





Sumber            :




Selasa, 11 November 2014

Tugas Bahasa Indonesia Pertemuan Ke-2 "Data dan Kutipan"

   PENGERTIAN DATA DAN KUTIPAN

   A.    PENGERTIAN DATA
      Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”.  Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Syarat utama agar analisa data secara statistik menghasilkan informasi atau kesimpulan yang baik adalah data yang diolah haruslah juga baik.
      Data yang baik adalah data yang sifatnya representatif (mewakili), objektif (sesuai dengan apa yang ada atau yang terjadi), relevan (ada hubungannya dengan persoalan yang sedang dihadapi dan akan dipecahkan), mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau standard error (kesalahan baku) yang kecil.

   B.     MACAM-MACAM DATA
  Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
                  1.      Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

                  2.      Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
·        Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
·        Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.

3.      Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
·         Wawancara terstruktur
Peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah:Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikandi kabupaten ini?
a.       Sangat bagus 
b.      Bagus
c.       Tidak bagus
d.      Sangat tidak bagus
· Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Contohnya wawancara tidak terstruktur sebagai berikut:  
“Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini? Kemudian bagaimanadampaknya terhadap proses belajar mengajar di sekolah?”

Menurut Lungan (2006: 9), data dibedakan atas beberapa bagian sebagai berikut :
1.      Jenis-jenis data menurut sifatnya yaitu :
a.       Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
b.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.

2.      Jenis-jenis data menurut sumbernya yaitu :
a.       Data primer 
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapanganmelalui percobaan, survei dan observasi. Misalnya mewawancarailangsung siswa SMP untuk meneliti minat mereka dalam belajar matematika.
b.      Data sekunder 
Data sekunder diperoleh dari data primer, biasanya dalam publikasi.Misalnya peneliti menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah

3.      Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya yaitu :
a.       Data internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan sendiri untuk keperluan operasi sehari-hari. Organisasi dimaksud dapat berupa instansi pemerintah maupun swasta, misalnya data keuangan (neraca, laporan laba-rugi dan sebagainya), data kepegawaian, data produksi dan lain-lain
b.      Data eksternal
Data eksternal adalah data yang didapat dari luar organisasi yang bersangkutan, biasanya menggambarkan keadaan di luar organisasi tersebut. Contoh data jenis ini misalnya data pendapatan nasional, penduduk, harga-harga bahan pokok yang dukumpulkan oleh Biro Pusat Statistik, data keuangan negara yang dikumpulkan oleh departemen keuangan, data perbankan dari Bank Indonesia dan sebagainya, termasuk data yang dikumpulkan oleh badan-badan internasional, seperti UNESCO, IMF, FAO dan lain-lain.

4.      Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya yaitu :
a.       Data silang
Data silang merupakan data yang dikumpulkan dalam waktu yang sifatnya temporer. Misalnya data hasil penelitian kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika pada semester I tahun 2013.
b.      Data berkala
Data berkala merupakan data yang dikumpulkan setiap periode tertentu. Misalnya jumlah siswa yang mendaftar ke SMA X dari tahun 2003 sampai tahun 2013

   C.     PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal baik yang terdapat dalam buku-buku atau pun majalah-majalah. Pengertian lain dari kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi.
 Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam sebuah karangan. Seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.

   D.    MACAM-MACA KUTIPAN
   Terdapat beberapa jenis kutipan yaitu :
1.      Kutipan langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya. Kutipan langsung dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris (empat baris ke atas)
·         Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris atau kurang
Contoh kutipan langsung
Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem distrik: negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris  jumlah penduduknya kira-kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak) dalam distriknya menang.

2.      Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah (indirect quotation) merupakan kutipan yang diambil dari salah satu sumber dengan menggunakan gaya bahasa dan penyajian ala penulis. Kutipan tidak langsung dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Kutipan tidak langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris (empat baris ke atas)
·         Kutipan tidak langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris atau kurang
Contoh kutipan tidak langsung
Pertama-tama harus dibedakan dahulu atara kata ‘aksen’ dan ‘tekanan’. Dalam tata istilah ilmu bahasa ‘aksen’ tidak sama dengan ‘tekanan’. Aksen lebih luas maknanya daripada tekanan. Tata aksen dalam suatu bahasa memperbedakan suku-suku kata (yang sama bentuk foneiksegmentalnya) dengan jalan titinada, kontur lagu, jangka bunyi, dan tekanan. Dengan kata lain, tekanan itu hanya satu bagian dari kata aksen, di samping unsur titinada, kontur dan jangka. (Hockett, 1955:43-66).






Sumber :