BAB 9
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Investor, analisis riset ekuitas, manajer
keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki
kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan
asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan
analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi
portofolio asing.
Kebutuhan
untuk menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger
dan akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis
menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada
masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan
kredit, negosiasi usaha, dan kontrol perusahaan. Pengurangan hambatan perdagangan
secara terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera
dan preferensi konsumen, dan semakin rumit nya penetrasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan terhadap pasar luar negeri telah meningkatkan kompetisi bisnis meltinasional secara signifikan.
A.
PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS
Analisis keuangan lintas
batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki perbedaan
yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum
dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha.
Analisis dan penilaian
keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi,
begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada
semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas dari konradiksi
yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan
internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum
masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi
dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan
perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang
meningkat masih terus berlanjut.
B.
KERANGKA DASAR ANALISIS USAHA
Palepu, Bernard, dan
Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan
penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri dari empat tahap analsis, yaitu :
1.
Analisis strategi usaha
Analisis strategi usaha
merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memerikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya
terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan
mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis
strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis. Analisis
strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan
internasional.
a.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha
sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap
telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Memperoleh
informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negara dan
jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan
informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang.
b.
Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data
membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri
dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar
berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi
yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar
untuk diperoleh. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam
penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan
besar, bank, dan broker.
2.
Analisis akuntansi;
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas
ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat
dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer
perusahaan diperbolehkan untuk membuat pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu
perusahaan, yaitu :
I.
Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama;
II.
Analisislah fleksibilitas akuntansi;
III.
Evaluasilah strategi akuntansi;
IV.
Evaluasilah kualitas pengungkapan;
V.
Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah;
VI. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
Perbedaan
antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat
dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup
praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan
aturan dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
Kualitas
pengungkapan dan tingkat keyakinan audit harus diamati dengan sangat ketat pada saat melakukan analisis
terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Pengungkapan catatan kaki
kebijakan akuntansi cukup terbatas jumlahnya dalam beberapa laporan tahunan
perusahaan Jerman. Lingkungan audit jerman sangat berbeda dibandingkan dengan
lingkungan di negara-negara seperti Inggris dan Amerika
Serikat. Aturan independensi auditor di Jerman tidak terlalu komprehensif dan rumit bila dibandingkan
dengan yang ada di Inggris dan di Amerika Serikat, dan para
manajer di jerman mungkin saja menganggapnya tidak patut bagi
auditor untuk menanyakan pernyataan lisan mereka. Auditor Jerman juga lebih segan menerima. Auditor eksternal memainkan
peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akuntansi dipatuhi. Sistem
hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastikan para auditor untuk tetap independen dalam praktiknya.
Pelaporan keuangan di Cina menunjukkan bagaimana pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan kualitas audit dapat berbeda secara dramastis bila dibandingkan
dengan praktik akuntansi di negara-negara Anglo-Amerika.
a. Saran-saran untuk para analisis
Pada saat
melakukan analisis, para analis harus sesering mungkin bertemu dengan
manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi
mereka. Banyak perusahaan di negara pasar berkembang yang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki
insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan
kredibel.Akhirnya teknologi komunikasi baru memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap seluruh tahap riset keuangan.
3.
Analisis keuangan
Tujuan analisis keuangan
adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu,
dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio
dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu
perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan
rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas berfokus pada
laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan
arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik
a.
Analisis rasio
Dua
masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam
lingkungan internasional yaitu :
I.
Apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan
perusahaan dari negara yang berbeda;
II. Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan
dan ekonomi lokal memengaruhi interprestasi ukuran akuntansi dan rasio
keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang
agar tercapai “daya banding akuntansi”
Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar
negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi.
Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan
oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya
mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC
cukup informatif. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan
oleh sejumlah besar emiten adalah:
i.
Depresiasi dan amortisasi;
ii.
Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi;
iii.
Pajak tangguhan;
iv.
Pensiun;
v.
Translasi mata uang asing
Penelitian
ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan
laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah
dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari
antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. Dengan demikian,
bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa
perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang
signifikan. Para analis sering kali harus memilih untuk membuat laporan
keuangan lebih dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi
terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis.
b.
Analisis arus kas
Analisis arus
kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang
sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS danstandar akuntansi di sejumlah negara yang
jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh
perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis
laba.
c. Mekanisme untuk mengatasinya
Beberapa
pendekatan bisa digunakan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing
menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lainyang lebih umum. Beberapa
lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi
disekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel,
dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang
untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka
menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang
menurut dasar pelaporan yang sama. Algoritma penyajian ulang
yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah
memfokuskan pada beberapa perbedaan LK yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan
penyesuian yang dapat diandalkan.
Analisis
prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para
analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi dan
analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi
suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit
maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat banyak pendekatan
penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang
lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga. Para pakar dalam
melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada
mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang
telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di luar negeri. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan
kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap peramalan dan penilaian internasional.
C.
MASALAH-MASALAH LAIN
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut ini :
1. Akses informasi
Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Banyak database komersial menyediakan
akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan, puluhan ribu perusahaan di seluruh
dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan
besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor.
Sumber informasi lainnya juga berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi
riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan
pasar surat berharga.
2. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan
tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut
laporan akuntansi berbeda-beda di tiap Negara. Jangka waktu pelaporan keuangan
dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan
tanggal laporan audit.
3. Hambatan bahasa dan terminology
Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris tidak menerbitkan laporan
tahunnya dalam bahasa Negara asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan
yang relativ besar yang berada di perekonomian maju menyediakan laporan
tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substantial yang
dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional yang berkaitan dengan
mata uang asing akan menimbulkan
pengaruh dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya,
masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara
perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas wewenang
dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor
terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
4. Masalah mata uang asing
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia
menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan
membuat para analis menghadapi dua permasalahan yaitu :
a. Berkaitan dengan kemudahan pembaca;
b. Menyangkut isi informasi.
5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Buku acuan Transactional
Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi
lainnya yang ada di tiap-tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format
laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan
cukup mirip di seluruh dunia.
D.
ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
1. Fungsi Pembuktian
Sebagai ahli kompeten dari luar, mereka meninjau
informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian
membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Selain
keputusan dan minat masyarakat, audit independen membawa efisiendi ke dalam
proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan
informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna
demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat
tinggi.
2. Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada
para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti atau
dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang
ada dalam laporan tahunanya.
a. Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur
perusahaan dan cakupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca,
laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undang
standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas.
b. Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukan perusahaan dan
laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyertakan tanggung jawab
direksi dan auditor. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan
keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan
apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada
tahun-tahun sebelumnya.
c. Swedia
Swedia Companies Act mengharuskan laporan audit mengenai :
I.
Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang;
II.
Pengguna neraca dan laporan penghasilan;
III.
Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk
menyusun laba atau deficit yang tidak dialokasikan;
IV.
Penghasilan kewajiban dari anggota dewan direktur dan dewan
utama.
d. Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi
penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan
perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan
yang menjelaskan sistem manajeman resiko perusahaan. Auditor harus memberikan
ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah
penialaian hasil audit, dan penyataan apakah laporan keuangan dan laporan
direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.
3. Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas memiliki beberapa landasar yang
meliputi tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan
profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit
4. Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar
audit, para analis keuangan harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di
Negara dengan entitas bisnis di mana
diteliti. Jika hai ini gaglaporan keuangannya sedang benar-benar
diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang
baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah
satu pilihan penganggulangan. Jika resikonya tinggi, misalnya untuk pesanan
modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma
audit berkelas internasional merupakan salah satu pulihannya.
5. Audit Internal
Efektivitas sistem control internal suatu
perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak
sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh
auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi
sistem control internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.
Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi
yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas
yang “wajib”
BAB 10
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL
Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam
teknologi terus-menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan
ketentuan pelaporan internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional
secara terus-menerus, mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan
terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak
nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas
yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan
variabel yang memperumit keputusan manajemen.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi
mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen.
Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, insentif
biaya dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha bersama (join
venture) dan kaitan strategis lainnya.
A. PERMODALAN
BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri
atas perumusan,
pelaksanaan,
dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat
dimensi kritis:
1.
Mengidentifikasi
faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
2. Merumuskan
teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan
perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
3.
Mengembangkan
system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
4.
Menerjemahkan
pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.
B.
MATERI PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk
meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman
dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi
pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang
kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis
ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan
lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan
serangkaian strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang satu ini
digunakan dalam sisitem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada
kualitas informasi tentang lingkungan internal dan ekstenal suatu perusahaan.
C.
PENGANGGARAN MODAL
Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya
melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis
penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan
bisa diterima dan menguntungkan. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan
dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang
membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.
Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi,
risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsure-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional
telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
1.
Menentukan
pengembalian yang relevan dari sebuah investasi multinasional.
2.
Mengukur
arus kas yang diperoleh.
3.
Menghitung
biaya modal perusahaan multinasional.
D.
PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan
imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun,
imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar
negeri maupun perspektif perusahaan induk. Hasil dari kedua perspektif tersebut
bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:
1.
Pembatasan
Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
2. Biaya
izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk
bukan biaya tambahan.
3.
Nilai
inflasi nasional yang berbeda
4.
Perubahan
nilai mata uang luar negeri
5.
Perpajakan
yang berbeda.
Orang lain dapat berpendapat bahwa
risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut
pandang pemegang saham perusahaan induk domestic. Akan tetapi, bisa juga
dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor
dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi
harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk
kawasan domestik.
Kedua, pengamatan juga mengatakan
bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka
panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali
di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini,
mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah
untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons
investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara
setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri.
Kompatibilitas antara target dari investor multinasional dan pemerintah
setempat bisa diukur dengan dua kalkulasi hasil keuangan:
1.
Dari
perspektif Negara setempat.
2.
Pandangan
dari perusahaan induk
Perspektif dari perusahaan induk
berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari negara setempat. Mengevaluasi
sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan
informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak
menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal,
pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung
dalam perusahaan local
E.
PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas
yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua
yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah
berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan
pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan.
Mereka meliputi:
1. Arus kas proyek versus arus kas
perusahaan induk.
2. Arus kas perusahaan induk mengikat
keuangan.
3. Tunjangan keuangan.
4. Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan
harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang
diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana
untuk mengukur pengaruh perubahan nilai
Sumber
utama arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk, dividen,
biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk pembelian atau
penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir proyek.
Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan
akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan
dan nilai tukar, dan perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan
jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam
memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan
semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas
mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian
nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan
perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang
akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus
kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang
berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan
F.
BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri
dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga
yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan
biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan.
Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur
keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban
rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke = biaya
ekuitas
ki = biaya
utang sebelum pajak E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai
utang perusahaan
S = nilai
struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai
pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan
multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa
cara. Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang
diharapkan dengan nilai
pertumbuhan deviden yang diharpkan
G.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1.
Permasalahan
Sistem
Jarak merupakan kesulitan yang sangat jelas. Disebabkan oleh
keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan
kontak pribadi antar manajer operasi local dengan manajemen kantor pusat.
Tika strategi teknologi informasi global, yang masing-masing
berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang
dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan
:
a. Penyebaran rendah dengan
sentralisasi yang tinggi.
Digunakan
oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang
terbatas dan sistem informasi domestik mendominasi kebutuhan.
b. Penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang rendah.
Anak
perusahaan local diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi
ternologi informasi dan sistem terkait mereka sendiri.
c. Penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang tinggi.
Disini
strategi teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global
dengan aliansi strategi di seluruh dunia.
2. Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan
berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan
data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe
untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan,
manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan,
tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan
dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan
memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan
keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda.
Masalah pokok informasi lainnya
adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS
umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari
usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka
supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.
H. MANAJEMEN
INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi
tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang
cenderung membalikkan kenyataan dengan :
1. Menentukan atau mengecilkan
pendapatan dan pembiayaan .
2. Penerjemahan laporan untung dan rugi
yang sulit untuk diinterpretasikan.
3. Membelokkan performa perbandingan
dari waktu ke waktu
Suatu kebiasaan laporan yang umum dalam akuntansi untuk
transaski mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban
berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. Pilihan yang lebih
baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs
pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan
memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam
daya beli uang atau dalam aspek lain, suku bunga implicit atas transaksi mata
uang.
I. MASALAH
PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah
pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian
perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan
evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer
untuk
a.
Melaksanakan
strategi keuangan global MNE.
b.
Mengevaluasi
sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan..
c.
Memotivasi
manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan
seefisien mugkin.
Sistem
pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara
yang paling efektif dan paling efisien, sebaliknya sistem pengendalian keuangan
merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi
pengendalian melalui :
a.
Mengkomunikasikan
target keuangan yang tepat dalam organisasi;
b.
Menjelaskan
kriteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja;
c.
Mengawasi
kinerja; dan
d.
Mengkomunikasikan
penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak-pihak yang
bertanggung jawab.
1. Sistem Pengendalian Multinasional
Melawan Domestik
Sistem pokok yang digunakan di luar
negeri mencakup pengendalian financial dan permodalan serta kecenderungan untuk
menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik.
David Hawkins menwarkan empat alasan dasr untuk hal ini :
a. Perkembangan pengendalian keuangan
pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang sekali.
b. Biasanya memang lebih murah untuk
memindahkan system domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal
untuk usaha luar negeri.
c. Untuk menyederhanakan penyusunan dan
analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak controller perusahaan harus
menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan
daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
d. Dewan eksekutif pembentukan sistem
domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika
mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian
domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan
menguasai sistem domestic.
2.
Penganggaran
Operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan,
manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di
mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar
untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi
manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya
dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari
mata uang local (Local Currency/LC)
ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit
modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan analisis
varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran bisa
diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Pengendalian jaringan kerja usaha domestik dan luar negeri
membutuhkan anggaran dengan mata uang asing yang diungkapkan dalam mata uang
induk perbandingan. Ketika mata uang induk yang memang digunakan, perubahan
dalam nilai tukar yang biasanya membuat anggaran dan mengawasi kinerja
menimbulkan perbedaan di balik perubahan lainnya. Tiga nilai yang mungkin bisa
diukur dalam pencatatan anggaran periode awal usaha:
a. Nilai di tempat berpengaruh ketika
anggaran dibentuk;
b. Nilai diharapkan masih berlaku pada
anggaran periode akhir (nilai terproyeksikan);
c. Nilai pada akhir periode jika
anggaran diperbarui kapan pun nilai tukar berubah (nilai akhir)
Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja
relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk
menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian
tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer
berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :
a. Anggaran dan catatan kinerja pada
nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi
yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja. Para
manajer lokal sedikit didorong untuk menggabungkan perubahan nilai tukar
terantisipasi dan membedakan tanggung jawab manajerial ke dalam keputusan usaha
mereka.
b. Nilai anggaran akhir dan catatan
nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama. Manajemen lokal tidak
perlu mempertimbangkan nilai tukar karena nilai yang digunakan untuk
penganggaran dan evaluasi adalah sama.
c. Penganggaran pada nilai awal dan
catatan pada nilai akhir. Manajer local bertanggung jawab penuh untuk perubahan
nilai tukar. Akibat buruk berpotensi terjadi meliputi mengisi dan memagari
anggaran yang mungkin tidak optimal untuk perusahaan.
d. Catatan anggaran dan kinerja
menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata
uang lokal. Para manajer lokal didorong untuk menyatukan perubahan nilai tukar
yang diharapkan ke dalam rencana usaha mereka tetapi tidak bertanggung jawab
atas perubahan nilai yang tidak diharapkan, yang berdampak kepada perusahaan
induk.
e. Anggaran pada nilai terproyeksi dan
catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas
penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu
mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.
3.
Analisis
Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan
anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara
manajemen lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang
induk), dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi
internasional bertanggung jawab untuk membentengi perubahan niali tukar yang
tidak diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi
perkiraan nilai
J.
PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada
tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem
pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari
sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi
sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan
hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk
bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan
sebagai sebuah model harga dasar.
Konsep Penetapan Biaya Standar vs
Kaizen
Konsep Biaya Standar
|
Konsep Biaya Kaizen
|
Pengendalian Biaya
|
Pengurangan Biaya
|
Berdasarkan pada kondisi produksi
yang ada
|
Berdasarkan pada peningkatan
produksi yang berhubungan
|
Sasaran : seragam performa standar
|
Sasaran : mencapai target
pengurangan biaya
|
Ketentuan standar ditetapkan
setiap tahun
|
Pengurangan biaya ditetapkan
perbulan
|
Analisis varian berdasarkan atas
aktual vs standar
|
Analisi varian berdasarkan
pengurangan biaya tetap
|
Menginvestigasi ketika standar
tidak tercapai
|
Menginvestigasikan ketika target
biaya tidak tercapai
|
Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh
orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan,
biaya tambahan diterapkan untuk servis barang dan servis rutin dengan
menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan
akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk
yang memiliki sebab-akibat.
K. EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR
NEGERI
Pengendalian performa adalah inti
untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang
dirandang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :
a. Memastikan perilaku manajerial
konsisten dengan strategi prioritas;
b. Menilai profitabilitas dari usaha
yang ada;
c. Wilayah yang tidak bekerja sesuai
rencana;
d. Mengalokasikan sumber-sumber bagi
perusahaan secara produktif; dan
e. Mengevaluasi performa manajerial.
L. PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun
1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI terjadi karena suatu hal. Enak
akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan
data historis yang terungkap :
1. Biaya harga jual barang dilaporkan
setara dengan penjualan;
2. Modal yang digunakan dilaporkan
dengan nilai saat itu;
3. Perbandingan performa per divisi
dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu;
4. Perbandingan performa cabang
perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti; dan
5. Perbandingan performa selamanya
tidak akan benar.
Untuk meniadakan semua penyimpangan
ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustment-CCA) dalam sisitem pelaporan internalnya.
ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori, yaitu jangka panjang
(minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan
ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang. Dengan ukuran arus kas tersebut,
ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup utnuk
mengganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan
keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan financial. Sedangka performa jangka
pendeknya adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan
bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor.
1.
Pengaruh
Valuta Asing
Untuk menilai pengaruh inflasi dan valuta asing yang rentan,
dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis
posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan
dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
M.
STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki
standar tertentu, seperti ROI minimum ang diperlukan dimana ini diterapkan pada
cadangan individual dan aliran produk, atau menyusun level ROI berbeda atau
standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini
mungkin disatukan ke dalam anggaran dan
kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.
Membandingkan cabang perusahaan
dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun luar negeri harus
dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas
muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secara otomatis akan
membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung.
Anggaran performa adalah standar
perbandingan yang lebih berguna utnuk bisnis multinasional. Anggaran realistis
memungkinkan performa target untuk menyatukan perhitungan yang unik untuk unit
tertentu. Perbandingan performa aktual dengan anggatan juga memungkinkan
manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menangani
dengan penuh tanggung jawab utnuk semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut
adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam
menilai hasil usaha luar negeri :
a. Cabang
perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen
ketika mereka adalah komponen sistem multinasional;
b. Kriteria
laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitakan
secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap usaha luar negeri;
c. Target
jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal
cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa;
d. Performa
cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini,
alasan penyimpangan, dan respon manajerial utuk perkembangan yang tidak
terduga;
e. Manajer
cang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka;
f. Manajer
cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun
target-target dimana mereka akan dinilai; dan
g. Pengukuran
performa ganda, financial, dan non-financial harus digunakan dalam menilai
usaha luar negeri.
1. Nilai Pelaporan
Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses
financial maupun non-financial yang memberikan manajer dan pemegang saham
perusahaan indikator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini
juga mengatahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat
dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan n ilai adalah Infosys
Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan.
Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys
menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan
untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut
dipetakan di bawah ini :
Penciptaan nilai Penyajian nilai Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menentukan
strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas
terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan
penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi yang jelas disediakan untuk investor yang
konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup
informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan
saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Sumber
:
Choi,
Frederick. D. S. dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting Edisi 5 Buku 2. Jakarta:Salemba
Empat